11-12 Februari yang teristimewa

Hari itu 11 Februari 2013 kami bersyukur karena kami memperingati aniversary pertama pernikahan kami. Kami juga bersyukur karena di 1tahun pernikahan kami, kami sudah diamanahi janin dalam kandungan berusia 9bulan, yang berarti 1 atau 2 minggu lagi akan lahir. Prediksi dokter, janin ini akan lahir tanggal 17 Februari nanti. 
Sudah dua hari aku merasa mulas dan mengeluarkan bercak darah kecoklatan, dari hasil baca membaca...itu salah satu tanda mau melahirkan dan dengan penuh kecemasan aku periksa ke rumah sakit tempat biasa kontrol di beberapa bulan terakhir. Sesampai di ruang periksa, dokter mengatakan bahwa ini sudah pembukaan 2 dan artinya harus segera siap melahirkan mungkin nanti malam atau besok pagi subuh. Dokterpun menyarankan untuk menginap dan mengatakan nanti akan diberi obat agar bisa segera keluar bayinya. Entah karena takut, cemas bercampur bahagia dengan keterbatasan pengetahuan, aku nggak nanya apapun dan langsung mengurus administrasinya.
Dengan pengetahuan yang terbatas itu, ternyata dokter memberikan obat pemacu untuk pembukaan jalan lahir melalui infus. waktu demi waktu ternyata semakin mulas dan sakit hingga malam itu rasanya menjadi malam yang paling suram dan gelap dalam hidupku. Aku tidak berfikir apakah aku masih akan tetap bisa hidup atau mati tapi yang aku fikirkan hanya bayi ini harus lahir dengan selamat dan sehat. Hingga tengah malam pembukaan tidak bertambah padahal rasanya sudah tidak kuat menahan sakit/mulas... katanya memang di pacu sakitnya beberapa kali lebih sakit daripada yang normal membuka sendiri. Karena pembukaan yang tidak banyak bertambah hingga pagi hari jam 3, terfikir juga untuk operasi sesar....tapi dengan doa dan keajaiban Allah...pembukaan langsung bertambah hingga 9 dan ternyata sampai selesai pembukaan aku nggak bisa mengejan dengan benar.
yang aku sesalkan, kenapa yang menemani proses kelahiran di rumah sakit itu bukan dokter tapi bidan...mungkin karena prosesnya yang lama, jadi enggan untuk stay disitu. Akhirnya kami memaksa untuk dipanggilkan dokter dan tidak lama setelah dokter datang dan memberikan instruksi yang jelas, akhirnya jam 04.30 (subuh) tanggal 12 Februari 2013 bayi yang sekarang kami panggil "ave" itu lahir dengan tangisannya.
Aku sendiri tidak bisa berekspresi apapun, ga ketawa dan ga juga nangis...mungkin karena sudah cukup lelah nggak tidur selama 24 jam dan merasakan sakit yang seperti itu. Suamiku yang menemani penuh selama masa persalinan yang justru menangis ketika mendengar tangisan bayi itu, mungkin karena dia bahagia, lega dan melihat sendiri apa yang aku alami saat persalinan.
Syukur Alhamdulillah bayi itu kami beri nama "MUhammad Ashvik Saverio Al Khowarizmi",,,semoga benar-benar menjadi anak yang sholeh dan berkembang sesuai dengan masa-nya :)


Komentar